Cerita Legenda Indonesia dalam Bahasa Inggris

Sebagai negara yang penuh dengan kebudayaan dari Sabang sampai Merauke, Indonesia memiliki ratusan cerita rakyat. Tercatat, ada sekitar 945 cerita rakyat atau legenda yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia.

 

Cerita rakyat atau legenda biasanya diceritakan secara turun temurun. Banyak generasi sebelumnya yang melestarikan cerita rakyat melalui lisan. Kawan YEC ingat tidak, apakah dulu sering mendengar dongeng dari kakek-nenek atau dari ayah dan ibu? 

 

Nah, jika biasanya cerita rakyat atau legenda diceritakan dalam bahasa daerah atau bahasa Indonesia, maka artikel ini akan menceritakan legenda dalam bahasa Inggris. Menarik, bukan?

 

Untuk kamu yang sedang mencari cerita legenda Indonesia dalam bahasa Inggris, maka kamu sudah meng-klik di artikel yang tepat. Selengkapnya, mari simak penjabarannya di bawah ini!

 

Cerita Legenda Indonesia dalam Bahasa Inggris

  • Cerita Malin Kundang Dalam Bahasa Inggris

Once upon a time, a poor woman and his son lived on the north coast of Sumatra. Malin Kundang was the name of the boy. As they lived in the coastal area, fishing was their primary income. Malin Kundang grew up as a skillful young boy. He always helped his mother to make money. However, as they were only fisherman’s helpers, they still lived in poverty. 

One day, Malin Kundang shared his thought with his mother. He wanted to sail overseas so that he could be a successful man. Hearing this, his mother disagreed. 

“But mother, if I stay here, I’ll always be a poor man. I want to be a successful person.” he said.

Seeing his persistence, his mother couldn’t stop Malin Kundang. She asked Malin Kundang to promise her to go home after gaining success.

 

The following day, Malin Kundang was ready. He joined a successful ship crew who offered him to join the crew. Malin Kundang’s mother bid him adieu, and asked her son to take care of himself. Malin Kundang asked the same from his mother. They parted, with Malin Kundang pursuing his dream and his mother waiting for him at home.

 

It had been three months since Malin Kundang’s departure. Not once did he take his time to contact his mother. The mother, who waited patiently, always stood up on the dock every morning. She wished for a ship to bring her son home. She prayed day and night, endlessly, for Malin Kundang’s safety.

 

One day, after several years of not hearing from her son, the fated day came. A large ship docked at the point where Malin Kundang’s mother used to wait. A wealthy-looking man stepped down from the ship, accompanied by a beautiful woman next to him. Realizing he was her son, Malin Kundang’s mother ran toward the man. She hugged her son dearly while crying out how much she missed him. 

 

Malin Kundang froze and gave no response. He was ashamed that the woman wearing old and shabby clothes was his mother. He replied coldly, “You’re not my mother. My mother would never such a shabby clothes.”

The mother released her hug and asked unbelievably, “Malin, you don’t recognize your mother? I am your mother!”

Malin Kundang then ordered his guards to take his mother out of there. Her mother cried as the bodyguards dragged her. She was very sad, knowing that his awaited son treated her badly like this. 

 

Malin Kundang ignored her mother’s cry and ordered his crew to set sail. Malin Kundang’s mother stared at him blankly. She prayed to God, “Oh God, if he is not my son, please let him have a safe journey. But if he is indeed my son Malin Kundang, I curse him into a stone.”

 

Right after she prayed, the calm sea turned into a thunderstorm. Malin Kundang’s ship was wrecked. The wave threw him out of his ship, and he was stranded on an island. Suddenly, his whole body turned into stone. He was punished for not admitting his mother.

Terjemahan:

Alkisah, seorang wanita miskin dan putranya tinggal di pantai utara Sumatera. Malin Kundang adalah nama anak laki-laki itu. Karena mereka tinggal di daerah pesisir, menangkap ikan adalah mata pencaharian utama mereka. Malin Kundang tumbuh sebagai anak muda yang terampil. Dia selalu membantu ibunya mencari uang. Namun, karena mereka hanya pembantu nelayan, mereka masih hidup dalam kemiskinan.

 

Suatu hari, Malin Kundang berbagi pemikirannya dengan ibunya. Dia ingin berlayar ke luar negeri agar bisa menjadi orang sukses. Mendengar ini, ibunya tidak setuju.

“Tapi ibu, jika saya tinggal di sini, saya akan selalu menjadi orang miskin. Saya ingin menjadi orang sukses.” dia berkata.

Melihat kegigihannya, ibunya tidak bisa menghentikan Malin Kundang. Dia meminta Malin Kundang untuk berjanji padanya untuk pulang setelah sukses.

 

Keesokan harinya, Malin Kundang sudah siap. Dia bergabung dengan kru kapal yang sukses yang menawarinya untuk bergabung dengan kru. Ibu Malin Kundang mengucapkan selamat tinggal padanya, dan meminta putranya untuk menjaga dirinya sendiri. Malin Kundang meminta hal yang sama dari ibunya. Mereka berpisah, Malin Kundang mengejar mimpinya dan ibunya menunggunya di rumah.

 

Sudah tiga bulan sejak kepergian Malin Kundang. Tidak sekali pun dia meluangkan waktu untuk menghubungi ibunya. Sang ibu, yang menunggu dengan sabar, selalu berdiri di dermaga setiap pagi. Dia berharap sebuah kapal membawa pulang putranya. Dia berdoa siang dan malam, tanpa henti, untuk keselamatan Malin Kundang.

 

Suatu hari, setelah beberapa tahun tidak mendengar kabar dari putranya, hari yang ditakdirkan itu tiba. Sebuah kapal besar merapat di tempat ibunda Malin Kundang biasa menunggu. Seorang pria berpenampilan kaya turun dari kapal, ditemani seorang wanita cantik di sebelahnya. Menyadari dia adalah putranya, ibu Malin Kundang berlari ke arah pria itu. Dia memeluk putranya dengan erat sambil menangis betapa dia merindukannya.

 

Malin Kundang membeku dan tidak memberikan respon. Dia malu bahwa wanita yang mengenakan pakaian tua dan lusuh itu adalah ibunya. Dia menjawab dengan dingin, “Kamu bukan ibuku. Ibuku tidak akan pernah memakai pakaian lusuh seperti itu.”

Sang ibu melepaskan pelukannya dan bertanya dengan tidak percaya, “Malin, kamu tidak mengenali ibumu? Aku ibumu!”

Malin Kundang kemudian memerintahkan pengawalnya untuk membawa ibunya keluar dari sana. Ibunya menangis saat pengawal menyeretnya. Dia sangat sedih, mengetahui bahwa putranya yang ditunggu memperlakukannya dengan buruk seperti ini.

 

Malin Kundang mengabaikan tangisan ibunya dan memerintahkan anak buahnya untuk berlayar. Ibu Malin Kundang menatapnya kosong. Dia berdoa kepada Tuhan, “Ya Tuhan, jika dia bukan anakku, tolong biarkan perjalanannya aman. Tapi jika dia memang anakku Malin Kundang, aku mengutuknya menjadi batu.”

 

Tepat setelah dia berdoa, laut yang tenang berubah menjadi badai. Kapal Malin Kundang karam. Gelombang melemparkannya keluar dari kapalnya, dan dia terdampar di sebuah pulau. Tiba-tiba, seluruh tubuhnya berubah menjadi batu. Dia dihukum karena tidak mengakui ibunya.

 

  • Cerita Legenda Timun Mas Bahasa Inggris

A long time ago, there was a couple. Both of them were already old, yet they didn’t have children. They wished for a child, and they prayed every day. One day, Buto Ijo, or a giant, came to them. He said he would grant the old couple’s wish to have a child, but with one condition. They had to give the kid to Buto Ijo when she reached 17.  The old couple was very happy to know this, and without hesitation, they agreed with Buto Ijo. 

 

After the agreement, a lovely girl was born from one of the golden cucumbers planted in the old couple’s yard. They decided to name the girl “Timun Mas” or “Golden Cucumber,” suiting the place she was born in.

 

Timun Mas grew into a cheerful and smart kid. The old couple was happy to see Timun Mas’ development everyday. This happiness continued until Timun Mas reached 17. When Timun Mas reached her age, they remembered the agreement with Buto Ijo. 

 

Knowing this, the mother and the father were very sad. They didn’t want to lose their only kid. So, they tried to make Timun Mas stay alive by giving her a pouch. Inside the pouch were cucumber seeds, salt, and shrimp paste. They told Timun Mas that if a giant came after her, she just needed to throw each item to Buto Ijo.

 

On Timun Mas’ 17th birthday, Timun Mas was ready. Buto Ijo came after her, just as her parents said. She ran swiftly, and she threw the cucumber seeds. The seeds turned into tangled plants, trapping Buto Ijo’s feet. His chasing stopped for a while but he managed to get off the plants. 

 

Realizing that the plants couldn’t stop Buto Ijo, Timun Mas threw salt. The salt turned into sea, which drowned the giant. But still, he was able to after Timun Mas. 

 

The last item inside the pouch was a shrimp paste. Timun Mas threw it, and it turned into quicksand. This time, Buto Ijo couldn’t get away. The quicksand sucked him so quickly till he drowned in it. Timun Mas was saved, and she can gather with her family again. 

Baca Juga : Penjelasan Grammar

Terjemahan: 

Dahulu kala, ada pasangan. Keduanya sudah tua, namun belum dikaruniai anak. Mereka mengharapkan seorang anak, dan mereka berdoa setiap hari. Suatu hari, Buto Ijo, atau raksasa, datang kepada mereka. Dia mengatakan akan mengabulkan keinginan pasangan tua itu untuk memiliki anak, tetapi dengan satu syarat. Mereka harus memberikan anak itu kepada Buto Ijo ketika dia mencapai usia 17 tahun. Pasangan tua itu sangat senang mengetahui hal ini, dan tanpa ragu, mereka setuju dengan Buto Ijo.

 

Setelah kesepakatan itu, seorang gadis cantik lahir dari salah satu mentimun emas yang ditanam di halaman pasangan tua itu. Mereka memutuskan untuk menamai gadis itu “Timun Mas” atau “Mentimun Emas,” sesuai dengan tempat kelahirannya.

 

Timun Mas tumbuh menjadi anak yang ceria dan cerdas. Pasangan tua itu senang melihat perkembangan Timun Mas setiap hari. Kebahagiaan ini berlanjut hingga Timun Mas mencapai usia 17 tahun. Ketika Timun Mas mencapai usianya, mereka teringat akan perjanjian dengan Buto Ijo.

 

Mengetahui hal ini, ibu dan ayah sangat sedih. Mereka tidak ingin kehilangan anak satu-satunya. Jadi, mereka mencoba membuat Timun Mas tetap hidup dengan memberinya kantong. Di dalam kantong itu ada biji mentimun, garam, dan terasi. Mereka memberi tahu Timun Mas bahwa jika raksasa mengejarnya, dia hanya perlu melemparkan setiap barang ke Buto Ijo.

 

Di ulang tahun Timun Mas yang ke-17, Timun Mas sudah siap. Buto Ijo mengejarnya, seperti yang dikatakan orang tuanya. Dia berlari dengan cepat, dan dia melemparkan biji mentimun. Bijinya berubah menjadi tanaman menjalar yang kusut, menjebak kaki Buto Ijo. Pengejarannya berhenti sebentar tetapi dia berhasil melepaskan diri dari tanaman.

 

Menyadari bahwa tanaman tidak bisa menghentikan Buto Ijo, Timun Mas melemparkan garam. Garam berubah menjadi laut, yang menenggelamkan raksasa itu. Tapi tetap saja, dia bisa mengejar Timun Mas.

 

Barang terakhir di dalam kantong adalah terasi. Timun Mas melemparkannya, dan berubah menjadi lumpur hisap. Kali ini Buto Ijo tak bisa lepas. lumpur hisap mengisapnya begitu cepat sampai dia tenggelam di dalamnya. Timun Mas terselamatkan, dan dia bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.

  • Legend of Mount Merapi

A long time ago, the island of Java was not balanced. The western side of the island was higher than the east. It is because there was a big mountain on the western side. The big mountain was called Jamurdipa Mountain.

 

The gods were planning to move the mountain to the island’s center. The head of the gods, Batara Guru, held a meeting with the gods. However, there was one problem. Two empus, or blacksmiths, lived around where the gods wanted to move the mountain.

 

The two empus were Empu Rama and Empu Pamadi. They were blacksmiths who created objects from wrought iron or steel by forging the metal. They were excellent at making keris, a traditional weapon with mystical powers. At that time, only the chosen ones could create keris. Both of them, Empu Rama and Empu Pamadi, were the chosen ones. 

 

Batara Narada, ordered by Batara Guru, went to persuade the empus to move to another place. Hearing this, they rejected the suggestion. They said they couldn’t move to another area, as it would affect their work creating keris. They asked Batara Narada to find another place to move the Jamurdipa Mountain.

 

Batara Narada reported that the empus refused to move to another place. Batara Guru had decided that he would move the mountain, whether the empus would like it or not. 

 

Then, Batara Guru asked Dewa Bayu, the god of wind, to move Jamurdipa Mountain. With his power, he placed the mountain on the empus’ houses in a second. The two empus who were inside the houses died instantly. 

 

It is believed that the spirits of Empu Rama and Empu Pamadi are still in the mountain. The fireplace inside the empus’ houses is still working. It is also believed that the fireplace became the mountain’s crater burning heavily. Now, the mountain was known as Gunung Merapi or the mountain of fire. 

Terjemahan:

Dahulu kala, pulau Jawa tidak seimbang. Sisi barat pulau itu lebih tinggi dari timur. Itu karena ada gunung besar di sisi barat. Gunung besar itu bernama Gunung Jamurdipa.

 

Para dewa berencana untuk memindahkan gunung ke pusat pulau. Kepala para dewa, Batara Guru, mengadakan pertemuan dengan para dewa. Namun, ada satu masalah. Dua empu, atau pandai besi, tinggal di sekitar tempat para dewa ingin memindahkan gunung.

 

Kedua empu tersebut adalah Empu Rama dan Empu Pamadi. Mereka adalah pandai besi yang menciptakan benda-benda dari besi tempa atau baja dengan menempa logam. Mereka pandai membuat keris, senjata tradisional yang memiliki kekuatan mistis. Saat itu, hanya orang-orang terpilih yang bisa membuat keris. Keduanya, Empu Rama dan Empu Pamadi, adalah yang terpilih.

 

Batara Narada, atas perintah Batara Guru, pergi membujuk para empu untuk pindah ke tempat lain. Mendengar ini, mereka menolak saran itu. Mereka mengatakan tidak bisa pindah ke daerah lain, karena akan mempengaruhi pekerjaan mereka membuat keris. Mereka meminta Batara Narada untuk mencari tempat lain untuk memindahkan Gunung Jamurdipa.

 

Batara Narada melaporkan bahwa para empu menolak untuk pindah ke tempat lain. Batara Guru telah memutuskan bahwa dia akan memindahkan gunung, tidak peduli para empu tersebut mau atau tidak.

 

Kemudian, Batara Guru meminta Dewa Bayu, dewa angin, untuk memindahkan Gunung Jamurdipa. Dengan kekuatannya, dia menempatkan gunung di rumah empus dalam sedetik. Kedua empu yang berada di dalam rumah tersebut tewas seketika.

 

Diyakini bahwa arwah Empu Rama dan Empu Pamadi masih ada di gunung tersebut. Perapian di dalam rumah empu masih bekerja. Juga diyakini bahwa perapian menjadi kawah gunung yang terbakar hebat. Kini, gunung itu dikenal dengan nama Gunung Merapi atau gunung api.

  • Cindelaras

A long time ago in the Jenggala Kingdom. He had two wives, a queen, and a concubine. Both of them were beautiful. But, the concubine had a bad personality. She was jealous of the queen and wanted to take her place. She planned to make the queen leave the palace. 

 

So the concubine carried out the plan. She asked the palace healer to help her. They said that the queen wanted to poison the king. Hearing this, the king was angry. He sent the queen to the jungle as her punishment. Little did the king know that the queen was pregnant.

 

The queen now lived in the jungle. She gave birth to a healthy baby boy named Cindelaras. He grew up as a nice and handsome man. One day, when Cindelaras and his mother went to collect some fire woods, he saw an eagle. The eagle dropped an egg. Cindelaras took it, and he took care of it.

 

The egg hatched into a chick and later grew into a strong rooster. The rooster was mystical. He was very strong in dueling with other roosters. He could also sing. He sang a song about Cindelaras and his father. 

 

Once Cindelaras heard the song, he ignored it. The rooster kept singing the song until Cindelaras was fed up. He asked his mother about the song. The queen then told him everything. Cindelaras was surprised to know it.

 

He decided to go to the palace to meet the king, his father. He brought the rooster as well. On the way to the kingdom, he met many people who did the rooster fighting. Cindelaras joined, and he always won. The king, Raden Putra, also heard about the greatness of Cindelaras’ rooster. He invited Cindelaras to the palace to fight with his rooster. 

 

The king made a bet. If Cindelaras won, he could get all the king’s jewelry. But if he lost, he would be sent to jail. Cindelaras agreed, and the roosters started fighting. Easy guess. Cindelaras’ rooster won. The rooster then sings the song.

 

“My master is Cindelaras. He lives in the jungle. His father is a king. His name is Raden Putra.”

 

When hearing the song, the king was surprised. He asked about Cindelaras’ origin. The palace healer admitted the true story that the queen was innocent and that all the things that happened in the past were the concubine’s evil plan. The king was angry and ordered the concubine to be sent to jail. The king then went to the jungle to pick up his wife and made her queen again. 

Terjemahan:

Dahulu kala di Kerajaan Jenggala. Dia memiliki dua istri, seorang ratu, dan seorang selir. Keduanya cantik. Tapi, selir itu memiliki kepribadian yang buruk. Dia cemburu pada ratu dan ingin menggantikannya. Dia berencana membuat ratu meninggalkan istana.

 

Jadi selir itu melaksanakan rencananya. Dia meminta tabib istana untuk membantunya. Mereka mengatakan bahwa ratu ingin meracuni raja. Mendengar ini, raja marah. Dia mengirim ratu ke hutan sebagai hukumannya. Raja tidak tahu bahwa ratu sedang hamil.

 

Ratu sekarang tinggal di hutan. Dia melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat bernama Cindelaras. Dia tumbuh sebagai pria yang baik dan tampan. Suatu hari, ketika Cindelaras dan ibunya pergi untuk mengumpulkan kayu bakar, dia melihat seekor elang. Elang menjatuhkan sebutir telur. Cindelaras mengambilnya, dan dia yang mengurusnya.

 

Telur menetas menjadi anak ayam dan kemudian tumbuh menjadi ayam jago yang kuat. Ayam jantan itu mistis. Dia sangat kuat dalam duel dengan ayam jantan lainnya. Dia juga bisa menyanyi. Dia menyanyikan lagu tentang Cindelaras dan ayahnya.

 

Begitu Cindelaras mendengar lagu itu, dia mengabaikannya. Ayam jantan itu terus menyanyikan lagu itu sampai Cindelaras muak. Dia bertanya kepada ibunya tentang lagu itu. Ratu kemudian menceritakan semuanya. Cindelaras terkejut mengetahuinya.

 

Dia memutuskan untuk pergi ke istana untuk menemui raja, ayahnya. Dia membawa ayam jantan juga. Dalam perjalanan ke kerajaan, ia bertemu banyak orang yang melakukan adu ayam. Cindelaras bergabung, dan dia selalu menang. Raja Raden Putra pun mendengar tentang kehebatan ayam Cindelaras. Dia mengundang Cindelaras ke istana untuk bertarung dengan ayam jagonya.

 

Raja membuat taruhan. Jika Cindelaras menang, dia bisa mendapatkan semua perhiasan raja. Tetapi jika dia kalah, dia akan dikirim ke penjara. Cindelaras setuju, dan ayam jantan mulai berkelahi. Mudah menebak. Ayam Cindelaras menang. Ayam jantan itu kemudian menyanyikan lagu itu.

 

“Tuanku adalah Cindelaras. Dia tinggal di hutan. Ayahnya seorang raja. Namanya Raden Putra.”

 

Mendengar lagu itu, raja terkejut. Dia bertanya tentang asal usul Cindelaras. Tabib istana mengakui kisah nyata bahwa ratu tidak bersalah dan bahwa semua hal yang terjadi di masa lalu adalah rencana jahat selir. Raja marah dan memerintahkan selir untuk dikirim ke penjara. Raja kemudian pergi ke hutan untuk menjemput istrinya dan menjadikannya ratu lagi.

 

  • Kebo Iwa

 

Once upon a time, there was a couple in Bali, the island of Gods. This couple had been married for a long time but didn’t have any children. They prayed to God every day.

 

Finally, God answered their prayers. The wife was pregnant with a baby boy. They were very happy. The wife gave birth to a healthy baby boy.

 

But the baby was different. He was much larger, and he ate and drank a lot. With this habit, his parent should provide him with food and drinks. His body was as big as a buffalo when he was a teenager. People then called him Kebo Iwa. 

 

Kebo Iwa kept consuming food with his enormous amount. This led to the bankruptcy of his parents. His parent then asked the villagers to feed Kebo Iwa. The people agreed, and they provided food for him. Besides, they also built a big house for Kebo Iwa. Kebo Iwa’s body was like a giant, and he couldn’t stay at his parents anymore. 

 

Finally, after several months, people gave up on feeding Kebo Iwa. They asked Kebo Iwa to cook his food, and the people would prepare the raw materials. Kebo Iwa agreed and showed his gratitude by building facilities the villagers need, such as a dam and wells. He also protected the village from dangerous animals and men. The people were happy.

 

At the same time, the Majapahit kingdom planned to conquer Bali. They heard about a giant human called Kebo Iwa, who protected his village. The troops of Majapahit then made a plan. They pretend to invite Kebo Iwa to Majapahit to help them dig wells. The Chief Minister or Maha Patih Gajah Mada, made an alibi that Majapahit went through a long dry season and needed much water. That’s why they invited Kebo Iwa to dig well. 

 

Kebo Iwa, who didn’t know the plan went to Majapahit and helped the kingdom. Little did he know that the troops covered the well with soil when he was busy digging well. Kebo Iwa was buried alive, and he died. 

 

After Kebo Iwa’s death, Bali could be conquered by Majapahit. Up until now, people still remember Kebo Iwa and his good deed.

Terjemahan:

Alkisah, ada sepasang kekasih di Bali, pulau Dewata. Pasangan ini sudah lama menikah tetapi belum dikaruniai anak. Mereka berdoa kepada Tuhan setiap hari.

 

Akhirnya, Tuhan menjawab doa mereka. Sang istri sedang mengandung seorang bayi laki-laki. Mereka sangat senang. Sang istri melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat.

 

Tapi bayinya berbeda. Dia jauh lebih besar, dan dia makan dan minum banyak. Dengan kebiasaan ini, orang tuanya harus memberinya makanan dan minuman. Tubuhnya sebesar kerbau saat masih remaja. Orang-orang kemudian memanggilnya Kebo Iwa.

 

Kebo Iwa terus memakan makanannya dengan jumlah yang sangat banyak. Hal ini menyebabkan kebangkrutan orang tuanya. Orang tuanya kemudian meminta penduduk desa untuk memberi makan Kebo Iwa. Orang-orang setuju, dan mereka menyediakan makanan untuknya. Selain itu, mereka juga membangun rumah besar untuk Kebo Iwa. Tubuh Kebo Iwa seperti raksasa, dan dia tidak bisa tinggal di orang tuanya lagi.

 

Akhirnya, setelah beberapa bulan, orang-orang menyerah memberi makan Kebo Iwa. Mereka meminta Kebo Iwa untuk memasak makanannya, dan orang-orang akan menyiapkan bahan bakunya. Kebo Iwa setuju dan menunjukkan rasa terima kasihnya dengan membangun fasilitas yang dibutuhkan penduduk desa, seperti bendungan dan sumur. Dia juga melindungi desa dari binatang dan manusia yang berbahaya. Orang-orang senang.

 

Pada saat yang sama, kerajaan Majapahit berencana untuk menaklukkan Bali. Mereka mendengar tentang manusia raksasa bernama Kebo Iwa, yang melindungi desanya. Pasukan Majapahit kemudian membuat rencana. Mereka berpura-pura mengundang Kebo Iwa ke Majapahit untuk membantu mereka menggali sumur. Menteri Utama atau Maha Patih Gajah Mada, membuat alibi bahwa Majapahit mengalami musim kemarau yang panjang dan membutuhkan banyak air. Karena itulah mereka mengajak Kebo Iwa untuk menggali sumur.

Kebo Iwa yang tidak mengetahui rencana itu pergi ke Majapahit dan membantu kerajaan. Dia tidak tahu bahwa pasukan menutupi sumur dengan tanah ketika dia sibuk menggali sumur. Kebo Iwa dikubur hidup-hidup, dan dia meninggal.

 

Setelah kematian Kebo Iwa, Bali bisa ditaklukkan oleh Majapahit. Sampai sekarang, orang masih ingat Kebo Iwa dan perbuatan baiknya.

 

Demikianlah, Kawan YEC, cerita legenda Indonesia dalam Bahasa Inggris. Bagaimana, menarik bukan? 

 

Untuk kalian yang ingin meningkatkan kemampuan bahasa Inggris sehingga bisa lancar bercerita legenda Indonesia dalam bahasa Inggris, maka belajar bahasa Inggris dengan intensif adalah kuncinya.

 

Untuk kalian yang ingin belajar bahasa Inggris dengan nyaman dan efektif, YEC tahu solusi paling jitu untuk kalian. 

Bergabunglah dengan ribuan orang lainnya di Kelas Online YEC! Ada banyak materi yang cocok untuk kamu. Mulai dari level mahasiswa, karyawan hingga programmer, semua ada!

Share :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Yuk, cek kemampuan Bahasa Inggris-mu! GRATISSS Placement Test

x
Scroll to Top