Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu

 

  • Apa sih ciri-ciri lowongan kerja palsu?
  • Adakah tips menghindari loker abal-abal/palsu/bodong?
  • Gimana cara mengecek perusahaan abal-abal/palsu/fake?
  • Gimana juga caranya cek legalitas PT?

Mencari lowongan kerja sekarang jauh lebih mudah dengan adanya internet. Ada beragam cara untuk mencari lowongan kerja mulai dari lowongan di surat kabar, situs penyedia lowongan, grup WhatsApp/Telegram hingga akun sosial media penyedia lowongan kerja yang banyak sekali jumlahnya.

Akan tetapi, Mimin berpesan nih, kamu juga harus berhati-hati dan selektif dalam memilih lowongan kerja. Banyak penipuan yang berkedok lowongan pekerjaan. Penawaran kerja dibuat semenarik dan seasli mungkin sehingga para pencari kerja tidak sadar mereka sedang melamar pekerjaan palsu.

Nah, gimana sih cara menghindari penipuan semacam ini? Yuk kita kenali beberapa ciri lowongan kerja abal-abal alias palsu.

  1. Semua jurusan bisa masuk

    Lowongan kerja biasanya mensyaratkan pendidikan dengan kualifikasi tertentu bagi calon pelamar. Coba perhatikan persyaratan berikut.

    Nah, bila kamu menemukan lowongan kerja dengan persyaratan seperti di atas, patutlah kamu waspada sebagai lowongan palsu. Apalagi biasanya posisi yang ditawarkan hanya sekedar “Admin” atau “Staf Umum” saja tanpa rincian bidang pekerjaan yang lengkap.

  2. Menampilkan Angka Gaji Menggiurkan

    Setelah persyaratan lowongan yang mudah, ditawarkanlah gaji yang menggiurkan. Misalnya gaji 7-10 juta dengan bonus dan tunjangan untuk posisi staf. Agak menggiurkan bukan untuk posisi bawahan dengan gaji yang terbilang besar dan persyaratan seperti di poin nomor 1. Sebelum kamu kepincut dengan penawaran gaji gede ini, kamu bisa mencari tahu berapa kisaran gaji untuk posisi X sehingga kamu bisa lebih rasional.

    Sebagai contoh, perusahaan besar seperti Chevron, Unilever, hingga BUMN dalam pengumuman loker resmi tidak pernah mencantumkan besar gaji. Biasanya, perusahaan jarang menyebutkan nominal gaji, hanya sekadar menulis “Gaji di atas UMR”. Besar gaji adalah hasil interview user. Jika kalian membaca perusahaan terkenal membuka lowongan dan disitu mencantumkan gaji (biasanya 10 juta lebih), curigain dah itu.

    Perlu kamu perhatikan juga tulisan pada lowongan kerja. Perusahaan profesional akan menggunakan bahasa formal dan memperhatikan ejaan dan penulisan iklan lowongannya. 

  3. Mencatut perusahaan/BUMN terkenal

    Banyak lowongan kerja yang mencatut perusahaan terkenal untuk mencari korban. Sebagian dari mereka bahkan mengaku mereka adalah penyalur tenaga kerja untuk perusahaan X sehingga bila kamu tidak kritis kamu bisa tertipu. 

    Ingat, bila menemukan perusahaan atau BUMN terkenal membuka lowongan pekerjaan, kamu pastikan terlebih dahulu di situs resmi perusahaan. Situs resmi ya, bukan situs abal-abal kayak Blogspot.

  4. Membayar biaya travel atau training di depan

    Ada modus lowongan kerja yang meminta kamu untuk membayar biaya travel atau tiket pesawat yang telah ditunjuk. Misal nih, Pertamina membuka lowongan kerja di Jakarta lalu di lowongan tersebut menunjuk Travel A sebagai travel perjalanan yang harus kamu gunakan. Lalu kamu harus membayarkan sejumlah biaya ke travel tersebut dengan jaminan akan diganti jika diterima. Jika kamu menemukan hal ini, dipastikan hal itu adalah penipuan. 

    Segala hal menyangkut transportasi, penginapan dan makan para pelamar tidak ditanggung atau akan diganti perusahaan. Perusahaan juga tidak akan meminta biaya kepada para calon pelamar. Karena biaya tersebut adalah biaya pribadi sehingga kamu patut curiga bila harus membayar sejumlah uang padahal belum tentu diterima bekerja. 

    Modus lain adalah membayar biaya administrasi dan biaya training atau pelatihan karyawan. Jika kamu mencari video di Youtube terkait penipuan ini, kamu akan menemukan banyak contohnya. Banyak para pencari kerja yang dipaksa membayar uang dengan alasan biaya training. Jika tidak membayar maka tidak akan diterima bekerja. Nah, lowongan semacam ini dipastikan palsu.

  5. Menggunakan email dan situs gratisan

    Jika perusahaan masih menggunakan alamat email berbasis gratisan (misal @gmail, @yahoo) dan situs perusahaan juga berbasis gratisan (Blogspot, WordPress, Weebly, dst) kamu patut waspada bahwa perusahaan tersebut adalah abal-abal. Selain itu, jika kamu mendapat lowongan melalui SMS, kamu juga perlu waspada. 

    Sebagai tambahan, bila alamat perusahaan yang ada di lowongan kerja berbeda dengan alamat interview atau wawancara, hati-hati karena bisa saja itu lowongan palsu. Meskipun ada perusahaan yang memiliki cabang di berbagai kota, dalam iklan lowongan kerja biasanya akan dituliskan lokasi interview dan juga prosedur interview lewat apa (telepon, video call, dll).

  6. Mengirimkan surat undangan ke semua kandidat

    Kamu mungkin pernah menerima surat undangan interview random yang berasal dari sebuah perusahaan terkenal. Nah, jangan senang dulu. Lihatlah identitas perusahaan dengan lengkap, cek siapa pengirim surat dan posisinya apa. Bila tidak sama dengan yang tertera di situs resmi perusahaan, dipastikan surat itu palsu. Selain itu lihat juga apakah capnya asli atau cap digital.

    Selain surat, biasanya juga ada lampiran yang berisi daftar kandidat atau peserta interview. Ingat, undangan interview disampaikan secara personal sehingga tidak mungkin membeberkan siapa saja kandidatnya. Dapat dipastikan surat dan lampiran tersebut adalah abal-abal.

Terus gimana nih cara mengecek apakah lowongan kerja yang kita temukan itu palsu atau bukan? Tentunya kita tidak mau dong susah payah menulis surat lamaran, membuat CV cantik, tapi ternyata lowongannya abal-abal. Nah, simak caranya berikut ini ya.

  1. Cek legalitas dan jejak digitalnya

    Untuk menghindari lowongan palsu, kamu bisa cek profil perusahaan di portal resmi Ditjen AHU Kementerian Hukum dan HAM disini. Bila perusahaan sudah resmi terdaftar, artinya perusahaan tersebut bukan abal-abal karena memiliki badan hukum yang legal. 

    Selain dari portal AHU, kamu juga mencari tahu jejak digital perusahaan tersebut. Kamu bisa melihat rating atau review perusahaan tersebut di Google. Lebih lengkapnya, kamu bisa melakukan pencarian di Google dengan kata kunci “penipuan PT + nama PT yang ingin kamu cari”. Banyak forum online yang sudah membahas penipuan yang dilakukan beberapa perusahaan abal-abal.

  2. Hubungi perusahaan yang kamu tuju via email

    Website resmi perusahaan biasanya berada di posisi teratas di Google. Cari bagian “About us”, atau “Tentang Kami”, bagian “Contact Us” atau “Kontak” yang mencantumkan kontak email atau nomor telepon kantor. Atau, cobalah hubungi akun sosial media resmi, hampir seluruh perusahaan sekarang memiliki akun sosmed.
    Jika mendapati lowongan pekerjaan, bisa kamu tanyakan terlebih dahulu ke langsung ke perusahaan. Apa benar sedang membuka lowongan kerja, cantumkan pula tautan atau link lowongan kerja yang sedang kamu baca.

Dari semua hal di atas, hal yang terpenting yang perlu kamu ingat adalah pencurian identitas. Selain penipuan, identitasmu di CV, ijazah bahkan KTP yang kamu kirim, dapat disalahgunakan oleh si penipu. Berhati-hatilah saat kamu menemukan lowongan pekerjaan yang mencurigakan. Di situs penyedia lowongan kerja atau LinkedIn sekalipun, banyak kasus lowongan kerja palsu. So, sebelum mendaftar lowongan kerja, pastikan lowongan tersebut aman sehingga kamu tidak menyesal dan kecewa nantinya.

 

Share :

1 thought on “Ciri-Ciri Lowongan Kerja Palsu”

  1. Terimakasih min atas informasinya dan penjelasannya serta sudah berbagi ilmu melalui artikel ini. Sangat bermanfaat bagi saya untuk menambah ilmu dan mengetahui ciri ciri lowongan kerja palsu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Kenali kemampuan Bahasa Inggrismu sekarang! GRATIS! Quick English Test

x
Scroll to Top