contoh percakapan simpe past tense

Contoh Dialog Simple Past Tense, Percakapan Seru Masa Lalu

Contoh Dialog Simple Past Tense, Percakapan Seru Masa Lalu – Kawan YEC, pernahkah kalian mendapat tugas untuk menulis dialog dalam bahasa Inggris? Coba tunjuk jari, siapa yang paling malas dan ogah-ogahan kalau disuruh mengarang dalam bahasa Inggris! 

Bahasa Inggris, apalagi menulis, memang kadang menjadi hal membuat para murid kebingungan. Tapi tenang, di artikel ini, kalian akan menemukan jawaban untuk contoh dialog Simple Past Tense.

Oke, sebelum kalian melihat contohnya, sepertinya lebih baik jika kita sedikit-sedikit belajar dulu ya tentang Simple Past Tense. Yuk, simak penjelasan di bawah ini

Pengertian Simple Past Tense

Pengertian Simple Past Tense adalah salah satu dari 16 tenses bahasa Inggris. Tense ini digunakan untuk membicarakan kejadian yang terjadi di masa lalu. Simple Past Tense menekankan bahwa kejadian atau suatu aksi sudah selesai. Ciri khas dari Simple Past Tense adalah penggunaan kata kerja bentuk kedua (Verb 2), did, dan to be was dan were

Contoh:

Andi won the gold medal in the Math Olympic. 

(Andi memenangkan medali emas dalam Olimpiade Matematika)

Di sini verb yang digunakan adalah bentuk kedua, yaitu won. Bentuk pertamanya adalah win

 

Simple Past Tense juga dapat digunakan untuk membicarakan keadaan masa lalu, seperti perasaan seseorang tentang sesuatu.

Contoh:

Andi was proud of his Math Olympic victory.

(Andi bangga dengan kemenangannya di Olimpiade Matematika) 

Di sini to be yang digunakan dalam bentuk past, yaitu was. Bentuk present-nya adalah is.

 

Nah, itu dia sedikit pengertian tentang Simple Past Tense. Gimana, mudah dipahami bukan?

 Baca Juga : Macam-Macam Tenses Dan Kegunaannya

Oke, setelah belajar dasar-dasarnya, mari kita mempelajari beberapa tips untuk menulis dialog. Simak baik-baik yah, karena tips-tips ini akan berguna untuk kamu yang sedang kebingungan. 

 

Tips untuk menulis dialog dalam bahasa Inggris:

  1. Secara berkelompok, diskusikan tema apa yang akan dijadikan dialog. Ada banyak tema yang bisa kalian angkat, entah itu pendidikan, keluarga, persahabatan, cinta, ekonomi, sosial, dll. Jika tema dirasa terlalu luas, kamu bisa mempersempit menjadi topik. Contohnya, kebersihan di sekolah. 

 

  1. Setelah menentukan tema dan topik, waktunya menentukan alur ceritanya. Kalian bisa memilih, apakah alurnya umum atau sudah terencana. Jika kalian memilih untuk membuat alur secara umum, maka kalian bisa berimprovisasi. Dialognya akan terasa lebih alami.

 

  1. Tentukan tokohnya. Bisa diri sendiri atau mengarang tokoh fiktif. Jangan lupa untuk menjelaskan perannya ya.

 

  1. Mulai menulis dalam Simple Past Tense.

 

Eh tunggu-tunggu, bagaimana caranya memulai menulis dialog dalam Simple Past Tense? Oke, langsung saja, di bawah ini adalah beberapa contoh dialog yang bisa menjadi inspirasi kamu. Yuk cek di bawah ini!

Contoh Percakapan Menggunakan Simple Past Tense

  • Lebaran di Rumah Kakek Nenek

Topik: Libur lebaran

Tokoh: Dina dan Alin

Alur: Dina dan Alin kembali masuk sekolah setelah libur Lebaran. Saat istirahat, mereka berbincang-bincang mengenai hal yang mereka lakukan selama libur. 

Dina : Hi, Alin! Long time no see!
(Hai, Alin! Udah lama nggak ketemu ya!)
Alin : Oh, hello Dina! You’re right. It was just 2 weeks, but I still missed you!
(Oh, halo Dina! Kamu benar. Cuma 2 minggu, tapi aku masih kangen kamu!)
Dina : Oooh, is that true? By the way, how did you spend your school holiday?
(Oooh, yang bener? Ngomong-ngomong, bagaimana kamu menghabiskan liburan sekolahmu)
Alin I went to my grandparents’ house. It is in a village.
(Aku pergi ke rumah kakek-nenekku. Rumahnya ada di desa.)
Dina The air and surrounding in the village must be nice.
(Udara dan lingkungan di desa pasti indah.)
Alin It is! The air is so fresh, there are many green plants and trees, and there are many rivers as well! We swam in the river, and caught many fish!

(Iya! Udaranya segar banget, ada banyak tanaman hijau dan pepohonan, dan ada banyak sungai juga! Kami berenang di sungai, dan menangkap banyak ikan!)

Dina Wow, did you catch them by yourself?
(Apa kamu menangkap ikan-ikannya sendirian?)
Alin Of course not! My big brother did it for me. My sister also caught them easily, while I couldn’t do it! I wonder why.
(Tentu tidak! Abangku yang menangkapnya. Adikku juga bisa menangkap ikan dengan mudah, sementara aku tidak bisa! Aku heran kenapa.)
Dina Hmm, maybe because you weren’t agile enough?
(Hmm, mungkin karena kamu kurang tangkas?)
Alin That could be the reason. Anyway, these are the fish we caught. Have some.
(Mungkin itu alasannya. Ngomong-ngomong, ini adalah ikan yang kami tangkap. Ambil ya.)
Dina : Wow, so big! Is this okay?
(Wow, besar banget! Nggak apa nih?)
Alin : Yes, take a fish. It’s delicious!
(Iya, ambillah seekor ikan. Enak loh!)
Dina : Thank you Alin!
(Terima kasih Alin!)
Alin : Anytime, girl. By the way, how did you spend your school holiday?
(Kapanpun, kawan. Ngomong-ngomong, gimana kamu menghabiskan liburanmu?)
Dina : Me? I also went to my grandparents’ house.
(Aku? Aku juga pergi ke rumah kakek-nenekku.)
Alin : Tell me more.
(Cerita lagi dong.)
Dina : Alright, so…. Because my grandparent own a petshop, I tried to keep their shop.
(Baiklah, jadi…. Karena kakek-nenekku punya toko hewan peliharaan, kemarin aku coba jaga toko mereka.)
Alin : Wow, a petshop! Was it fun?
(Wow, toko hewan peliharaan! Menyenangkan nggak?)
Dina : It was a superb experience. I really like pets, so I was very happy when I kept the shop. My grandfather even gave me a pair of hamster as a gratitude.
(Itu pengalaman yang hebat. Aku sangat suka hewan peliharaan, jadi aku seneng banget ketika jaga toko. Bahkan Kakekku memberiku sepasang hamster sebagai tanda terima kasih.)
Alin : That is amazing! I want to see your hamsters!
(Itu luar biasa! Aku ingin lihat hamstermu!)
Dina : Afterschool, want to come to my house?
(Sepulang sekolah, mau main ke rumahku?)
Alin : Let’s go!
(Ayo!)

 

Perhatikan contoh di atas. Terdapat penggunaan kata kerja (verb) bentuk kedua dan to be was, were. Ini adalah ciri-ciri dari kalimat yang menggunakan Simple Past Tense

Oke, kita beralih ke contoh yang kedua ya. 

  • Kejadian yang Tak Terlupakan

Topik: Kejadian Horor di Rumah

Tokoh: Arya dan Dito

Alur: Arya dan Dito baru saja pulang sekolah. Di perjalanan pulang, mereka saling bercerita tentang kenangan horor yang terjadi di rumah Dito.

Arya : Hey Dito, have you ever witnessed a horror event?
(Hei Dito, pernah nggak kamu menyaksikan kejadian horor)
Dito : Yeah, yesterday. I saw something strange in my kitchen.
(Iya, kemarin. Aku lihat sesuatu yang aneh di dapurku kemarin.)
Arya : What was it? Tell me more!
(Apa itu? Ceritain dong!)
Dito : I was alone at home last night. My parents were bringing my brother to hospital since he got stomachace. When I was watching TV in living room, suddenly I heard some noise from kitchen.
(Aku sendirian di rumah tadi malam. Orangtuaku membawa adikku ke rumah sakit karena perutnya sakit. Ketika aku sedang menonton TV di ruang tamu, tiba-tiba aku mendengar suara dari dapur.)
Arya : Go on.
(Teruskan)
Dito : After making sure that I indeed heard something, I decided to investigate it. When I walked into kitchen, I saw a very, very big black shadow. It moved so fast, when I blinked it was gone.
(Setelah memastikan bahwa aku memang mendengar sesuatu, aku memutuskan untuk memeriksanya. Saat aku masuk ke dapur, aku melihat bayangan hitam yang sangat, sangat besar. Geraknya sangat cepat, saat aku berkedip, ia menghilang.)
Arya : Oh my God.
(Ya ampun.)
Dito : I froze where I stood. I couldn’t move nor screamt. I was so afraid that I didnt realize something was coming out of me. You know what was it?
(Aku membeku di tempatku berdiri. Aku nggak bisa bergerak atau teriak. Aku takut banget sampai nggak sadar kalau ada yang keluar dari tubuhku. Tahu nggak apa itu?)
Arya : What was it?
(Apa itu?)
Dito : I peed on myself! I didn’t realize it until my family came and my mom asked me, “What are you doing? Why are your pants wet?”
(Aku ngompol! Aku nggak sadar sampai keluargaku datang dan ibuku bertanya padaku, “Kamu ngapain? Kenapa celanamu basah?”)
Arya : Oh my God! So funny! Hahahaha!
(Ya Tuhan! Lucu banget! Hahahaha!)
Dito : It was unforgettable. Till now, I’m still curious about what I saw last night.
(Ini nggak terlupakan. Sampai sekarang, aku masih penasaran apa yang kulihat semalam.)

 

  • Restoran Kecil

Topik: Cita-cita semasa kecil

Tokoh: Helen dan Mita

Alur: Helen dan Mita adalah siswi di sekolah tata boga. Setiap hari mereka belajar dengan giat kemampuan memasak mereka meningkat. Di suatu malam yang melelahkan setelah seharian praktek memasak, mereka berbincang-bincang.

Helen : Hey Helen, how was your day?
(Hei Helen, bagaimana harimu?)
Mita : Pretty good. How was yours?
(Sangat baik. Bagaimana denganmu?)
Helen : Nice. We practiced to make croissant again. Last week some students burnt their croissant…. including me, hehehehe.
(Bagus. Kami praktek membuat croissant lagi. Minggu kemarin beberapa siswa menggosongkan croissant mereka….termasuk aku, hehehehe.)
Mita : Croissant isn’t hard to make, isn’t it? It just that, it’s quite time consuming.
(Croissant nggak susah dibuat kan? Hanya saja, itu cukup memakan waktu.)
Helen : It is. By the way, I’m curious about something.
(Iya sih. Ngomong-ngomong, aku penasaran tentang sesuatu.)
Mita : Yeah? What is it?
(Ya? Apa itu?)
Helen : What motivates you to keep going, eventhough you know culinary school is hard?
(Apa yang memotivasimu untuk terus maju, meskipun kamu tahu sekolah masak itu sulit?)
Mita : Aah… It’s because of people I saw when I was a kid.
(Aah… Itu karena seseorang yang kulihat semasa aku kecil.)
Helen : Go on.
(Teruskan.)
Mita : I was still in elementary school when my mom and dad owned a small restaurant. Everyday, they served homecooked and Western meals. Everyone loved to come to our little restaurant. Our regular customer said that we were not only serving delicious meals, but also warmth and sense of family. Many of our regulars were people who came from far away. So, when they ate at our restaurant, they felt at home. 

(Aku masih SD ketika ibu dan ayahku punya restoran kecil. Setiap hari, mereka menyajikan masakan rumahan dan masakan Barat. Semua orang suka datang ke restoran kami. Pelanggan kami berkata kalau kami tidak hanya menyajikan masakan yang lezat, namun juga kehangatan dan rasa kekeluargaan. Banyak pelanggan kami merantau dari daerah lain. Jadi, ketika mereka makan di restoran kami, mereka merasa seperti di rumah.)

Helen : Wow, that sounds heartwarming.
(Wow, itu terdengar menghangatkan hati.)
Mita : Yeah. But since my parents passed away, our restaurant was closed. They closed it when I was a junior high student. Since that day, I was determined to reopen the restaurant. I want to see those people who feel satisfied and happy with our meals. That is, what motivates me to keep going in this school… Eh, are you crying?

(Iya. Tapi sejak orangtuaku meninggal, restoran kami tutup. Mereka menutupnya ketika aku masih SMP. Sejak saat itu, aku bertekad untuk membuka kembali restorannya. Aku ingin melihat orang-orang yang merasa puas dan bahagia dengan makanan kami. Itulah, apa yang memotivasiku untuk terus berjuang di sekolah ini… Eh, kamu menangis?)

Helen : Huaaa…. It is sad and beautiful at the same time! I wish you can reopen the restaurant, Mita! Huhuhuhu…

(Huaaa….. Ini menyedihkan dan indah di saat yang bersamaan! Aku harap kamu bisa membuka kembali restorannya, Mita! Huhuhuhu….)

Mita : Thank you, buddy.
(Terima kasih, kawan.)

 

  • Liburan ke Pantai yang Menyenangkan 

Topik: Liburan sekolah

Tokoh: Maya dan Tina

Alur: Maya sedang berkunjung ke rumah Tina untuk belajar kelompok. Setelah agak jenuh belajar, mereka beristirahat. Mereka berbincang-bincang di teras rumah sambil menikmati teh dan cemilan.

 

Maya : Wow, this tea is delicious. So fragrant.
(Wow, teh ini enak. Harum sekali.)
Tina : Yeah. It’s black tea.
(Iya. Ini teh hitam.)
Maya : By the way, tomorrow is national holiday. Do you want to go somewhere?
(Ngomong-ngomong, besok libur nasional. Mau pergi ke mana gitu?)
Tina : Hmm.. what about going to beach?
(Hmm… gimana kalau pergi ke pantai?)
Maya : Great idea! Hmm… that reminds me about my family’s last holiday. We went to a beach too.
(Ide bagus! Hmm… itu mengingatkanku tentang liburan keluargaku kemarin. Kami pergi ke pantai juga.)
Tina : Really? How was it?
(Sungguh? Bagaimana?)
Maya : It was fun. We went to Asri Beach. The weather at that time was nice. The sky was so clear and blue. The wave wasn’t very high, and there weren’t people. As if the beach belonged to us only.
(Menyenangkan. Kami pergi ke Pantai Asri. Cuacanya bagus waktu itu. Langitnya cerah dan sangat biru. Ombaknya tidak terlalu tinggi, dan tidak ada orang. Seolah-olah pantainya milik kami saja.)
Tina : Wow, I can imagine it. Must be nice to see a quiet beach!
(Wow, aku bisa membayangkan. Pasti menyenangkan melihat pantai yang sepi!)
Maya : Indeed. But we better go very early in the morning tomorrow. When we went there after sunrise, the road was jammed. Many cars from beach which brought fresh fish made the road almost inaccesible.
(Memang, tapi kita harus pergi pagi-pagi sekali besok. Ketika kami pergi ke sana setelah matahari terbit, jalanan macet. Banyak mobil dari pantai yang membawa ikan segar membuat jalannya hampir tidak bisa dilewati.)
Tina : Okay, then. We need to finish our tasks faster so we can prepare to the beach.
(Oke, deh. Kita perlu menyelesaikan tugas-tugas kita lebih cepat jadi kita bisa bersiap-siap ke pantai.)
Maya : Alright. You’re very excited, aren’t you? Hahaha.
(Baiklah. Kamu sangat bersemangat, ya? Hahaha.)
Tina : Of course! It has been a while since I go to the beach!
(Tentu saja! Sudah lama sekali sejak aku pergi ke pantai!)

 

  • Simpe Past Tense Mengunjungi Rumah Hantu

Topik: Kenangan Masa Kecil

Tokoh: Wahyu dan Ken

Alur: Ada pasar malam yang dibuka dekat rumah Wahyu dan Ken. Mereka berencana untuk pergi ke sana dengan teman-teman yang lain. Mereka berencara untuk berkumpul di rumah Wahyu sebelum bersama-sama pergi sana. Ken datang lebih dahulu. Wahyu dan Ken mengobrol sambil menunggu teman-teman yang lain.

Ken : The fair is quite crowded, isn’t it?
(Pasar malamnya cukup ramai, ya?)
Wahyu : Yeah. Every day I see people come and go from there. You know, this is the first fair opened after this pandemic.
(Iya. Setiap hari aku melihat orang datang dan pergi dari sana. Maklum, ini adalah pasar malam pertama yang dibuka setelah pandemi.)
Ken Yeah, no wonder. Moreover, they open the biggest haunted house this year!
(Yah, nggak heran. Apalagi, mereka buka rumah hantu terbesar tahun ini!)
Wahyu Yeah, man! I can’t wait to go there!
(Ya, kawan! Aku nggak sabar untuk ke sana!)
Ken You know, I have this memory when I was a kid. Once I visited a haunted house in a fair with my brother. I was very excited, since my brother and I were about to do our plan.
(Kamu tahu, aku punya kenangan saat aku masih kecil. Ketika aku pergi ke sebuah rumah hantu di pasar malam dengan abangku. Aku sangat bersemangat, karena abangku dan aku akan melakukan rencana kami.)
Wahyu : What plan?
(Rencana apa?)
Ken To scare the ghosts! We heard from our friend that the ghosts weren’t scary. So we decided to make it a little bit funnier, by scarring those ghosts.
(Untuk menakuti para hantu! Kami dengar dari teman kami kalau hantu-hantunya nggak menakutkan. Jadi kami memutuskan untuk membuatnya sedikit lebih menyenangkan dengan menakuti hantu-hantu itu.)
Wahyu : Hahahaha. Did it go well?
(Hahahaha. Sukses ga tuh?)
Ken : It did! We wore ghostface masks. When they started to surprised us, we surprised them first! Some of them even ran away and screamed. It was so funny, hahahaha.
(Sukses! Kami pakai masker hantu. Ketika mereka mulai mengagetkan kami, kami sudah mengagetkan mereka duluan! Beberapa dari mereka ada yang lari dan teriak. Lucu banget, hahaha.)
Wahyu : Sounds pretty fun. Do you still have the masks?
(Terdengar cukup menyenangkan. Kamu masih punya maskernya?)
Ken : My brother have them. But now he lives in other city. Why?
(Kakakku yang punya. Tapi sekarang dia tinggal di kota lain. Kenapa?)
Wahyu : Alright. I just think, maybe we can repeat your prank. Hahahaha. Oh hey, every one has come. Let’s go, Ken.
(Baiklah. Aku cuma mikir, mungkin kita bisa mengulangi prank-mu. Hahahaha. Oh hei, semuanya sudah datang. Ayo, Ken.)
Ken That would be fun, man. Okay.
(Itu akan menyenangkan, kawan. Okay.)

 

Hahaha, ternyata Ken dan Wahyu nakal juga ya, karena ingin menakut-nakuti para hantu di rumah hantu. Gimana, setelah membaca contoh-contoh dialog Simple Past Tense di atas, apakah kamu terinspirasi untuk membuat dialog?

Latihan Soal Simple Past Tenses Masa Lampau

Mampu menyusun kalimat dalam bahasa Inggris serta mengetahui berbagai kosakata dalam bahasa Inggris adalah salah satu dasar dalam bahasa Inggris. Jika kamu sudah menguasai hal ini, artinya Kawan YEC siap mengerjakan tes untuk menguji kemampuan bahasa Inggris, seperti TOEFL. Namun, jika kamu ingin mengukur kemampuan sebelum mengambil TOEFL resmi, tidak ada salahnya untuk mencoba TOEFL Prediksi dan mengerjakan Latihan Soal Simpe Past Tenses

 

Jika kamu mencari TOEFL Prediksi yang bisa dikerjakan dari mana saja dan kapan saja, YEC punya solusi jitu untukmu. 

 

YEC menyelenggarakan tes TOEFL Prediksi EPOT (English Proficiency Online Test) yang dapat dikerjakan secara daring atau online. Dengan EPOT, kamu bisa mengukur sejauh mana kemampuan berbahasa Inggris dan mengevaluasi diri. KLIK DI SINI untuk daftar EPOT dan klaim kupon diskon untuk mendapatkan diskon menarik!

Share :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Aplikasi Latihan Soal Bahasa Inggris Install

x
Scroll to Top